Kamis, 12 Maret 2015

Cerpen Arti Sahabat

Arti Sahabat

Beberapa minggu yang lalu, aku baru saja dimasukkan ke music school. Kurasa, aku tidak bisa menjalaninya dengan sempurna. Buktinya, sekarang aku tidak bisa menjalaninya dengan baik. Sebelum itu, aku punya cerita.
Aku merasa tidak akan menjalani music school itu dengan baik, tetapi semua terasa baik ketika aku kenal orang orang disana. Yang paling pantas untuk dijadikan sahabat hanya 2 orang. Uti dan naya. Tetapi, uti dan naya sudah lebih dulu bersahabat dengan melati. Aku sebenarnya tidak suka dengan sikap melati, aku bercanda, ia anggap serius. Sementara uti dan naya sangat asyik jika diajak bercanda. Aku melewati hari hari di music school dengan sempurna karena uti dan naya. Jujur, aku tidak lebih baik meski ada melati.
Semester kedua ini, katanya uti dan naya tidak akan melanjutkan music school di tempatku. Tetapi, ia akan pindah sekolah musik. Aku sangat terkejut. Aku tidak pernah sekaget ini meski itu kabar buruk. Uti dan naya yang telah membuat sekolah musikku terasa sempurna, uti dan naya lah yang kujadikan tempat untuk mencurahkan segala isi hati, uti dan naya lah segalanya bagiku.
“sudahlah, jangan sedih. Nanti kita akan bertemu lagi ketika sama sama sudah jago musik. Ok?” kata uti.
“iya, jangan sedih, kita masih bisa berkounikasi.” tambah naya.
Aku tidak menjawab. Aku tidak mampu berkata kata saat itu.
Hari ini, uti dan naya akan berpamitan kepada aku dan melati. “aku pergi dulu, ya. Jangan sedih, nanti kita akan bertemu lagi.” kata naya.
Aku menangis. Melati biasa saja. Aku tidak suka saat melati seperti itu! Hiks, uti dan naya telah pergi meninggalkan aku.
Beberapa tahun kemudian..
Aku diundang konser musik internasional saat itu. Aku berdebar, tak sabar untuk bediri di panggung mewah konser itu. Aku tidak tahu, akan ada pemusik siapa saja disana.
Aku telah menunggu di ruang tunggu menyanyi. Kulihat 2 orang sedang mengobrol. Dua duanya perempuan. Aku lihat kalungnya. U dan N! Uti dan naya! Itu kalung yang aku berikan sebelum dia pindah. Aku memanggilnya. Mereka memelukku. Inilah arti sahabat. Sejauh apapun terpisah, pasti akan bertemu kembali.

sumber : google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar