Sabtu, 21 Februari 2015

Cerpen Pertemanan

Pertemanan itu adalah segalanya

Hai teman – teman... dari pada aku bingung nih ya mau ngapain. Mau ngelamun takut kesambet, mau nyanyi suara tidak mencukupi, mau bernafas ya emang lagi bernafas. Yang manfaat aja nih ya, mending aku cerita ke kalian pada tentang pengalaman pribadiku. Hehe..
Sebelum mulai ni cerita, aku ingin memperkenalkan diri sama kalian, namaku Nurhayati aku dari kelas IX-G di SMPN 38 Bandung. Karakter aku sih biasa – biasa aja.
          Menurutku teman adalah segalanya, karena teman, kita bisa meminta bantuan dan kita hanyalah manusia biasa yang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Kita itu hidup berdampingan walaupun kita pernah mengalami kesalah pahaman, tetapi jika kita menghadapi itu semua dengan hati yang sabar dan dengan senyuman kita pasti akan menjadi pribadi yang baik.
          Begitu pula yang terjadi padaku dan teman – temannku, kami sering melewati hari – hari bersama baik suka maupun duka. Tertawa bersama adalah hal yang tak pernah kami lewatkan disetiap kita bertemu.
           Di siang hari yang cerah, aku mengikuti pelajaran olahraga yaitu tes berenang. Tempatnya di Water Park, Sulaiman. Jujur, aku tidak terlalu bisa berenang. Karena itu aku gak terlalu senang saat berada disana. Sesampainya aku dan teman – temanku disana, kami tidak langsung berenang tetapi kami makan terlebih dahulu. Dan ketika salah satu teman kami tak membawa bekal makanan, kami pun saling berbagi makanan.
          Ketika kami sudah selesai makan, kami pun saling bertukar pengalaman – pengalaman unik yang pernah dialami. Selesai itu, kami pun berlanjut untuk berenang. Pada saat aku takut masuk kedalam kolam yang lebih dalam, guruku pun menyuruh semua siswa untuk berkumpul di dekat kolam arus, setelah itu kami melakukan pemanasan dengan berlari kecil mengelilingi kolam.
Selesai pemanasan kami disuruh memasuki kolam arus untuk berjalan mengelilingi kolam. karena kolam arus itu menurutku dalam, lama – kelamaan aku merasa takut , lalu salah satu temannku menawariku untuk digendong olehnya. Karena aku takut melanjutkan mengelilingi kolam akupun mau untuk digendong olehnya. Lalu temanku itu menggendongku mengelilingi kolam, sambil tertawa aku menjahili salah satu temanku.
          Setelah selesai mengelilingi kolam, kami pun dipanggil oleh guru olahraga kami untuk melakukan tes. Tesnya itu di kolam yang dalamnya hampir sampai leher. Karena aku tidak bisa berenang di yang dalam, akupun memutuskan untuk berjalan saja, meski nilainya harus berbeda dengan yang berenang, yaa mau gimana lagi.
          Di bulan berikutnya kamipun melaksanakan tes renang kembali. Seperti biasa, sebelum berenang kami makan – makan terlebih dahulu. Setelah selesai kami melakukan pemanasan di kolam arus lagi, karena salah satu temanku ada yang membawa kacamata renang akupun meminjamnya untuk berenang.
 Pada saat itu aku ceroboh, kacamata itu terlepas dari genggamanku dan hilang entah kemana. Dengan panik akupun mencari – cari kacamata tersebut didalam kolam renang, aku kesulitan mencarinya karena banyak sekali orang melintas dikolam renang tersebut. Setelah lama mencari temanku yang lainnya bertanya   “kamu lagi ngapain ?” lalu aku menjawab, aku kehilangan kacamata renang milik temanku. Lalu teman – temanku memutuskan untuk membantuku mencari kacamata renang. Setelah lama – kelamaan orang – orang yang ada dikolam tersebut pun berkurang, jadi dengan mudah kami bisa mencarinya, lalu aku melihat sesuatu di dasar kolam, akupun mendekati benda yang ada di dasar kolam renang, beruntung itu adalah kacamata milik temanku yangku cari – cari dari tadi.
 Aku pun langsung memberi tahu kalau aku menemukannya, tetapi aku sulit sekali menjangkau kacamata itu. Akhirnya temanku pun langsung mengambilkannya dengan menyelam. Dengan senangnya akupun langsung memberikan kacamata itu kepada temanku yang punya kacamata itu. Lalu aku berterimakasih pada teman – temanku yang ikut membantu.
“Sebagai teman, terkadang kami akan membantu satu sama lain, dan terkadang
kadang kita juga dibantu!. Hanya berterima kasih satu sama lain itu sudah cukup"

Karena itulah gunanya teman, saling membantu ketika kita kesulitan.

Sekian dari saya, maaf bila ada salah – salah kata dan maaf bila ceritanya membosankan.. terima kasih telah membaca cerita saya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar